Tips Bekerja yang Aman dan Sehat dari Paparan Bahan Kimia

Related image

Tempat kerja yang aman serta sehat dapat memberikan keuntungan buat pekerja serta perusahaan. Tetapi, tidak semua tempat kerja nyatanya penuhi standar itu. Ini dibuktikan dengan adanya banyak kecelakaan kerja atau pekerja sebagai sakit karena tempat kerja yang tidak aman serta sehat.

Laporan International Labour Organization (ILO) menyebutkan, tiap tahun 250 juta kecelakaan dalam tempat kerja serta lebih dari 160 juta pekerja jadi sakit sebab bahaya dalam tempat kerja. Ditambah lagi 1,2 juta pekerja wafat karena kecelakaan serta sakit dalam tempat kerja.

ILO merinci kekuatan bahaya yang memunculkan efek efek periode panjang pada kesehatan ke kelompok yang butuh dilihat dengan serius.

Tabel Kekuatan bahaya keselamatan serta kesehatan kerja didasarkan pada efek korban

Bahaya kesehatan bisa ada jika satu orang kontak dengan suatu hal yang bisa mengakibatkan masalah/kerusakan buat badan saat berlangsung pajanan (momen yang memunculkan efek penyebaran) yang terlalu berlebih. Kekuatan bahaya kesehatan yang biasa dalam tempat kerja datang dari lingkungan kerja diantaranya unsur kimia, unsur fisik, unsur biologi, unsur ergonomis serta unsur psikologi.

Nah, kesempatan ini Jatimnet.com akan memberikan wacana bagaimana kerja yang aman serta sehat di lingkungan kerja yang ada beberapa bahan kimia.

Perlu untuk diketahui, banyak bahan kimia yang mempunyai karakter beracun bisa masuk saluran darah serta mengakibatkan kerusakan pada skema badan serta organ yang lain. Bahan kimia beresiko bisa berupa padat, cairan, uap, gas, debu, asap atau kabut serta bisa masuk ke pada tubuh lewat tiga langkah penting diantaranya:
  • Inhalasi (hirup): Dengan bernapas lewat mulut atau hidung, zat beracun bisa masuk ke paru-paru. Satu orang dewasa waktu istirahat hirup seputar lima liter udara per menit yang memiliki kandungan debu, asap, gas atau uap. Zat-zat, seperti fiber/serat, langsung dapat melukai paruparu. Yang lain diserap ke saluran darah serta mengalir ke sisi lain dari badan. 
  • Pencernaan (menelan): Bahan kimia bisa masuk badan bila konsumsi makanan yang terkontaminasi, makan dengan tangan yang terkontaminasi atau makan di lingkungan yang terkontaminasi. Zat di udara dapat tertelan waktu dihirup, sebab bersatu dengan lendir dari mulut, hidung atau tenggorokan. Zat beracun ikuti rute yang sama jadi makanan bergerak lewat usus ke arah perut. 
  • Penyerapan ke kulit atau kontak invasif: Beberapa salah satunya ialah zat melalui kulit serta masuk ke pembuluh darah, umumnya lewat tangan serta muka. Terkadang, beberapa zat masuk juga lewat cedera serta lecet atau suntikan (contohnya kecelakaan medis). 
  • Bagaimana mengantisipasinya?, dalam laporan yang dikeluarkan ILO, untuk menghadapi efek negatif yang kemungkinan berlangsung di lingkungan kerja karena bahaya unsur kimia karena itu butuh dikerjakan pengaturan lingkungan kerja dengan tehnis hingga kandungan beberapa bahan kimia di udara lingkungan kerja tidak melebihi nilai tingkat batas (NAB). 
Bahan kimia dalam tempat kerja

Banyak bahan kimia yang dipakai dalam tempat kerja memengaruhi kesehatan kita dengan beberapa cara yang tidak didapati. Efek kesehatan dari beberapa bahan kimia dapat dengan perlahan-lahan atau memerlukan waktu sekian tahun untuk berkembang.

Apa yang perlu untuk diketahui untuk menahan atau kurangi bahaya?
  • Potensi bahan kimia untuk membuahkan efek kesehatan negatif (karakter beracun). Semua bahan kimia harus dipandang seperti sumber kekuatan bahaya sampai efek bahan kimia itu seutuhnya didapati; 
  • Bentuk bahan kimia sepanjang proses kerja. Ini bisa menolong untuk memastikan bagaimana mereka dapat kontak atau masuk ke pada tubuh serta bagaimana paparan bisa dikontrol; 
  • Bagaimana mengetahui, memandang serta mengatur efek kimia contohnya dengan menempatkan perlengkapan pembuangan (exhaust) pada sumber polutan, memakai perputaran pekerjaan untuk menyingkat pajanan pekerja pada bahaya; 
  • Type alat pelindung diri (APD) yang dibutuhkan membuat perlindungan pekerja, seperti respirator serta sarung tangan, sepatu safety ; 
  • Bagaimana ikuti skema komunikasi bahaya bahan kimia yang sesuai dengan lewat lembar data keselamatan (LDK) serta cap serta bagaimana menginterpretasikan LDK serta cap itu.
  • Baca lembar data keselamatan serta pelabelan bahan kimia 
Pelabelan adalah pemberian sinyal berbentuk gambar/lambang, huruf/tulisan, gabungan keduanya atau bentuk pengakuan lain yang diikutkan pada bahan beresiko, dimasukkan ke, ditempelkan, atau adalah sisi paket bahan beresiko, jadi info atau keterangan yang berisi nama sediaan atau nama dagang, nama bahan aktif, isi/berat netto, kalimat peringatan serta sinyal atau lambang bahaya, panduan pertolongan pertama pada kecelakaan.

Pelabelan bahan kimia adalah satu diantara langkah penting untuk menahan penyimpangan atau perlakuan yang bisa mengakibatkan luka atau sakit. Dalam transportasi, jika peluang berlangsung kecelakaan, karena itu penting dalam kondisi genting untuk tahu efek dari beberapa zat itu.

Sejumlah besar negara mempunyai skema pelabelan untuk memberitahukan isi yang berada di dalam wadah/container serta untuk mengingatkan bahaya. Untuk pastikan jika peringatan dipahami oleh lintas batas serta terhitung bahasanya, PBB sudah meningkatkan Skema Harmonisasi Global (Globally Harmonized Sistem - GHS) mengenai klasifikasi serta pelabelan bahaya bahan kimia. Idenya ialah jika tiap negara akan mengambil rambu yang sama, walau ini tidak harus. Ini sudah diadopsi di 67 negara selama ini, terhitung beberapa negara Uni Eropa, Cina, Amerika Serikat, Kanada, Uruguay, Paraguay, Vietnam, Singapura, Nigeria, Ghana, Federasi Rusia serta banyak yang lain.

Lembar data keselamatan bahan ialah lembar panduan yang berisi info mengenai karakter fisika, kimia berbahan beresiko, type bahaya yang bisa diakibatkan, langkah perlakuan serta aksi spesial yang terkait dengan kondisi genting dalam perlakuan bahan beresiko.

Di Indonesia, tidak hanya lembar data keselamatan, penyediaan pelabelan bahan kimia adalah satu diantara keharusan entrepreneur/pengurus dalam mengatur bahan kimia dalam tempat kerja. Mengenai lembar data keselamatan bahan serta pelabelan dan klasifikasi bahaya bahan kimia yang berdasar system global harmonisasi sudah diadopsi oleh Pemerintah Indonesia.

Komentar