4 Cara Mudah Membentuk Citra (Personal Branding)

Image result for Cara Membangun Personal Branding

jasa pembuatan website di jakarta utara - Citra atau sering disebut " Personal Branding " adalah kesan yang ada pada diri seorang. Kesan itu dipertunjukkan untuk jadikan keunikan dari seorang agar mudah di kenal. Citra sudah pasti ada yang sifatnya alami dan ada pula yang artifisial (mengada-ada). Citra yang sifatnya alami misalnya yaitu ciri fisik yang dipunyai oleh seseorang lelaki, seperti : dada bagian, kaki berbulu, berjanggut/berkumis, dll.

Walau seseorang lelaki memakai baju wanita, orang yang lain juga akan dengan mudah mengetahui kalau ia yaitu seseorang lelaki. Jadi dengan alamiah, seorang juga akan dengan mudah mengetahui orang itu lelaki atau mungkin wanita. Sedang citra yang sifatnya artifisial yaitu kesan yang di buat oleh seorang untuk dipertunjukkan jadi jati diri maupun keunikan.

Berikut beberapa tips membuat citra (personal branding) :

1. Baju

Tidak disangkal kalau, baju mencerminkan kepribadian seorang yaitu nyaris seutuhnya benar. Karena hal pertama yang diliat dari seorang yaitu penampilannya. Baju dapat juga membuat kesan pertama, untuk orang yang lain dapat menilainya siapa diri kita sesungguhnya.

Misalnya, bila diri kita terobsesi untuk jadi Rockstar, baju yang digunakan pastinya berbentuk : jaket kulit ataupun baju serba hitam dengan gambar tengkorak. Hal itu untuk membuat kesan garang dan berani, layaknya seperti Rockstar. Jadi memerhatikan apa yang kita gunakan, memastikan penilaian orang yang lain dan sikap kita nanti.

2. Style Bicara

Style dalam bicara perlu ditata, termasuk penentuan kalimat atau diksi. Misalnya, seseorang yang alim juga akan sering mengatakan kalimat yang berhubungan dengan agama. Pemakaian diksi pada mahasiswa dengan anak SD juga pastinya berlainan. Style bicara dan pemakaian diksi juga akan memastikan siapakah kita dalam pergaulan keseharian.

Seringkali ada beberapa orang yang ketika bicara, melebih-lebihkan suara ataupun pemakaian diksinya, maksudnya agar si pendengar merasa berkesan atau memiliki penilaian kalau si pembicara yaitu orang yang hebat, walau sebenarnya berlainan.

3. Sikap

Sikap sebaiknya singkron dengan baju yang digunakan ataupun style bicara. Karena bila ke-3 point itu tidak berkaitan, maka dapat disebutkan kalau citra seorang telah hancur.

Jadi contoh, seorang yang alim walau telah memakai baju yang agamis, style bicara yang religius, tetapi tingkah laku bar-bar seperti seseorang preman, maka orang itu telah tidak berhasil jadi seorang yang dimaksud " alim ".

Lihat juga : jasa pembuatan website di jakarta utara

4. Konsistensi

Membuat citra pun dapat dimanapun, meskipun di media sosial. Dan membuat citra di media sosial tambah lebih mudah dibanding dengan dunia riil. Dengan mengatur style bicara dan pemakaian diksi saja, melalui re-tweet, up-date status, maupun tulisan yang lain, seorang telah memiliki image yang dikehendaki.

Hal yang paling penting dalam membuat citra yaitu : ketekunan. Karena apabila tak ada kekonsistensian, kesan yang telah terwujud juga akan dengan mudah hancur.

Komentar