Tips Keproduktifan dan Keselamatan Kerja di Musim Hujan

Panduan Jaga Keproduktifan dan Keselamatan Kerja di Musim Hujan - Dengan berjalannya wabah COVID-19 di Indonesia, perusahaan sudah lakukan penyesuaian dan perlakuan mitigasi dalam jaga pengeluaran dan taktik usaha nantinya. Tetapi ada rintangan kembali yang penting ditemui, khususnya dalam soal operasional, yakni rintangan tugas pada musim hujan. Meskipun tiap tahun musim penghujan ini ada selalu, tetapi dengan keadaan wabah ini, bisa memberi dampak pada faktor keselamatan karyawan dan pengawasan proses kerja. Pengawasan yang menyusut karena limitasi jumlah pegawai atau ada implementasi shifting, kemungkinan bisa berpengaruh fatal jika terjadi kecelakaan kerja seperti tergelincir, korsleting, sampai asset industri yang basah / tergenang. Maka dari itu, pada artikel ini kali kami akan mengulas panduan bekerja dengan aman pada musim hujan, dan keterangan berkenaan apa yang penting disiapkan pada tempat kerja sebagai perlakuan mengantisipasi.

Bila pegawai Anda bekerja di cakupan outdoor sepanjang musim penghujan, misalkan karyawan konstruksi atau karyawan di site, mereka harus hadapi bahaya tambahan seperti jarak pandang yang jelek, dan risiko permukaan licin dan basah. Berikut panduan dan beberapa praktek terbaik industri untuk menahan cidera dan kecelakaan saat bekerja di tengah-tengah hujan:

Bekerja Perlahan-lahan dan Hati-Hati

Perintahkan pegawai untuk bergerak dengan berhati-hati dan perlahan-lahan. Saat bekerja di tengah-tengah hujan, biasanya karyawan tergesa-gesa kerjakan tugas yang ada. Mereka ingin menuntaskan tugas secara cepat hingga mereka bisa kembali ke dan menghindar hujan lebat. Tetapi, sebenarnya hal itu tingkatkan risiko kecelakaan secara berarti. Maka dari itu, perintahkan karyawan untuk lakukan hal kebalikannya, yaitu bekerja secara perlahan-lahan dan berhati-hati untuk menghindar risiko tergelincir dan jatuh, khususnya saat memanjat perancah, tangga, dan yang lain. Tetapi awalnya, faksi perusahaan perlu sediakan peralatan musim penghujan selengkapnya supaya pegawai bisa secara nyaman dan optimis.

Pakai Perlengkapan yang Pas

Menyambung point di atas, tidak boleh memakai APD dan perlengkapan kerja yang tidak sesuai dengan untuk pemakaian outdoor, khususnya saat musim penghujan. Misalnya perkakas tangan seperti tang dan palu, seharusnya pakai secara gagang pegangan yang memiliki tekstur antiselip, hingga mempermudah karyawan dalam operasionalisasinya di tengah-tengah lingkungan yang basah. Disamping itu, pakai juga jas hujan yang memiliki sifat water resistant buat kurangi kekuatan karyawan kedinginan atau air masuk ke tubuh untuk tugas outdoor yang lama. Bagi para pekerja yang sedang mencari sepatu safety dengan kualitas premium dan harga sepatu safety terjangkau dapat langsung ditemukan mudah dimana-mana.

Siaga Kabel Listrik

Kabel listrik sebagai salah satunya bahaya paling besar yang ditemui karyawan sepanjang musim penghujan. Sama seperti yang kita kenali, air sebagai konduktor listrik yang bagus dan bisa mengakibatkan sengatan listrik, khususnya saat pegawai sentuh kabel listrik, socket listrik, dan perlengkapan listrik yang lain yang basah karena terserang hujan.

Sebagai perlakuan penangkalan, yakinkan untuk membenahi semua perlengkapan listrik saat sebelum dipakai. Tutup semua toko listrik terhitung kabel yang terkupas, atau rongga di antara penghubung kabel dan socket dengan penutup untuk pastikan tidak terserang air. Disamping itu, perintahkan pegawai untuk bekerja dengan kenakan alat perlindungan yang akurat. Dan, selekasnya adukan perlengkapan listrik yang hancur atau bungkusukkan air pada pihak berkuasa / supervisor untuk pergantiannya.

Pakai Peralatan Hujan yang Sama sesuai

Saat karyawan kedinginan dan basah, mereka condong lebih fokus pada cuaca dibanding pekerjaan yang ada. Yakinkan semua pegawai yang bekerja di cakupan outdoor supaya mempunyai peralatan hujan yang akurat. Ini terhitung jas hujan tahan terhadap air, sarung tangan nitril, atau sepatu safety dengan struktur grip. Dari detailnya, material APD yang dipakai harus memiliki sifat tahan terhadap air dan mempunyai sirkulasi yang bagus. Disamping itu, yakinkan peralatan hujan mempunyai ukuran yang pas, karena jika terlampau besar akan mengusik gerakan karyawan dan memunculkan risiko kain terjepit.

Alas kaki yang direncanakan untuk digunakan saat hujan harus mempunyai tapak yang dalam dan bahan yang mengoptimalkan grip supaya pegawai tidak tergelincir di atas basah. Disamping itu, yakinkan sepatu safety pada keadaan yang bagus, karena jika sudah aus atau berlubang, karena itu kekuatan grip menyusut. Disamping itu, untuk jaga air supaya tidak masuk ke antara kaki, yakinkan sisi atas sepatu boot atau alas kaki disembunyikan ke celana panjang karyawan.

Saat lakukan tugas di site, pegawai memerlukan pegangan tangan yang oke saat memakai perkakas tangan. Tetapi saat hujan, tangan menjadi dingin dan basah, hingga kehilangan pegangan / grip. Maka dari itu pakai sarung tangan hujan atau safety gloves yang diperlengkapi dengan feature anti selip. Disamping itu, untuk menahan air masuk ke sarung tangan, yakinkan ujung sarung tangan masuk ke manset atau APD yang dikenai.

Pakai Perlindungan Mata dan Kepala

Kacamata perlindungan / safety glass bekerja untuk menahan air supaya tidak masuk ke mata, khususnya jika tugas sedang ditembus hujan badai. Pakai safety glass anti-fog untuk jaga supaya jarak pandang masih tetap maksimal, dan kurangi kabur pada perlindungan mata itu. Disamping itu, pegawai dianjurikan masih tetap kenakan helm safety untuk meredam air hujan ke tempat muka.

Optimalkan Pencahayaan di Cakupan Kerja Outdoor

Pencahayaan yang cukup selainnya mempermudah pegawai dalam bekerja di tengah-tengah hujan, berperan untuk jamin keselamatan pegawai supaya terbebas dari objek-obyek beresiko atau lingkungan kerja dengan visibility yang rendah. Maka dari itu, hal yang bisa dilaksanakan perusahaan mencakup investasi alat pencahayaan yang terpasang pada helm safety karyawan untuk mempermudah aktivitas operasional.

Gunakan Jaket atau Rompi Warna Ceria dan Reflektif

Rompi / safety vest bermanfaat untuk tingkatkan visibility untuk karyawan lain khususnya di tengah-tengah hujan. Safety vest ini benar-benar diperlukan saat mereka bekerja di tempat yang mempunyai jalan raya kendaraan operasional seperti forklift, mobil, truk, dan yang lain. Disamping itu, vest mempermudah diagnosis lokasi untuk karyawan yang lain untuk mengawasi perkembangan tugas, dan menolong perlakuan pemantauan karyawan, khususnya di cakupan tugas konstruksi.

Di tengah-tengah PSBB peralihan ini, perusahaan dituntut untuk kembali mengoptimalkan taktik usaha untuk kembalikan operasional industri dan outcome yang tepat. Maka dari itu, dengan diawalinya aktivitas produksi dan taktik baru, karena itu investasi perlengkapan keselamatan jadi aspek khusus dalam memberikan dukungan kelancaran operasional dan kurangi kecelakaan kerja.

Komentar