Berartinya Web e- Commerce

Berartinya Web e-Commerce

Kemunculan internet secara umum dan World Wide Web( WWW) secara istimewa telah menimbulkan revolusi yang besar dalam aktivitas- kegiatan bisnis yang ada di dunia[1]. Teknologi informasi telah menghasilkan bahan- bahan baru, memusatkan kepada pembuatan proses penciptaan yang baru, bentuk organisasi bisnis yang berbeda, dan peluang pasar yang berbeda. Salah satunya, internet dan teknologi informasi telah membawa bentuk baru perdagangan yang diucap dengan electronic commerce maupun e- commerce. Oleh karena itu, dikala ini sudah banyak digital agency yang menawarkan jasa pembuatan company profile buat membantu mempromosikan industri secara digital.

Kalangan bisnis memilah buat mempraktikkan konsep e- commerce di dalam organisasinya dengan tujuan meminimalkan pengeluaran, tingkatkan efisiensi, dan memberikan jaminan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen dan pihak- pihak yang turut bekerja sama, semacam pemasok. Disaat ini, e- commerce telah dikira jadi komponen yang terus jadi berarti dalam organisasi bisnis secara umum buat mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi dan mendapatkan akses terhadap pasar global yang luas[2].

Salah satu bentuk e- commerce ialah Business to Consumer( B2C). B2C ialah e- commerce di mana para pelakon bisnis melakukan transaksi jual beli produk maupun jasa secara langsung kepada konsumen tanpa melalui perantara, semacam distributor dan agen. Konsep B2C menawarkan banyak kelebihan baik buat pelakon bisnis maupun buat konsumen, semacam kemudahan dalam melakukan transaksi karena pelakon bisnis dan konsumen tidak perlu terletak pada tempat dan waktu yang sama. Oleh karena itu, banyak pelakon bisnis yang tertarik buat mempraktikkan konsep B2C dalam e- commerce. Pada akhirnya, bukanlah suatu Mengenai yang mengherankan apabila nilai pemasukan dunia dari penerapan konsep B2C pada e- commerce meningkat dari tahun ke tahun. Bersumber pada laporan dari eMarketer( May 2001), pemasukan dunia dari B2C berkisar antara 53 hingga 238 triliun dolar dan pada tahun 2004 meningkat jadi 428 hingga 2134 juta dolar.

Namun, pembuatan website- web e- commerce tersebut tidak serta merta memberikan kesuksesan buat industri yang mengimplementasikannya. Di Indonesia, pada tahun 1995- 1999 sebanyak 95% website B2C hadapi kegagalan maupun tidak berkembang. Kebalikannya di sisi lain, perdagangan elektronik B2C sangat bergantung kepada website tiap- masing- masing yang berfungsi sebagai toko online dalam memasarkan produk dan jasa, menggapai konsumen, serta melakukan transaksi jual beli. Pemikiran konsumen terhadap kinerja suatu website sangat pengaruhi kepada keputusan dan perilaku konsumen dalam berbelanja.

Bertepatan dengan jumlah transaksi melalui website e- commerce yang terus jadi meningkat, desain dari website jadi salah satu aspek berarti penentu kesuksesan[4]. Bersumber pada data dari Forrester Research, diperkirakan jika website dengan desain yang tidak baik dapat memunculkan menghilangnya 50% kunjungan berulang yang potensial( potential repeat visits). Rettig dan LaGuardia( 1999) menyarankan jika sesuatu evaluasi efektif dapat menghasilkan desain yang lebih baik dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Oleh karena itu, sesuatu instrumen evaluasi terhadap website e- commerce perlu didefinisikan buat tingkatkan kinerja website e- commerce. Dan tentu saja, apabila dapat dikelola dengan baik, website- web tersebut hendak jadi salah satu aspek penentu kesuksesan sesuatu bisnis B2C. Terlebih, disaat ini sudah banyak industri yang mengenakan digital agency yang menawarkan jasa pembuatan company profile buat membuatkan websitenya.

Komentar